Sabtu, 22 Agustus 2009

Hidup di KAGe Sangat Ga Gampang




Tulisan ini bener-bener aku mau dedikasiin buat temen-temen koas fkg pada umumnya, dan khususnya untuk temen2 kelompokku tercinta, Eli, Gita, Pipit, mbak Ita, Ijan. Dan juga kelompok pasanganku, Pithenk, Tiwit, Atha, Ennos, n Aank.

“Hidup di kage tuh sangat ga gampang “

Sekarang ini aku lagi berada di detik-detik perpindahan lab, di saat semua persyaratan seharusnya sudah dipenuhi, baik kasus dan log hari kerja. Tapi nyatanya tidak. Yang lab Prostho masih belum kasus ini lah, yang lab Konser log nya kurang n kasus ini baru setengah jalan. Semua punya permasalahan sendiri, baik yang dicurahkan maupun yang dipendam untuk hatinya sendiri.

Kalau diamati, khususnya kelompokku ajah, ada yang sangat ekspresif dalam mencurahkan problemnya, ada yang stay calm, dan ada yang malah menghilang, tapi aku yakin kita semua tengah berjuang. Berjuang itu tujuannya udah bukan hanya bisa ikut ujian aja, ada yang udah merelakan kasusnya karena emang terhadang waktu yang semakin sempit, atau bahkan gak punya pasien buat kasus itu. Tapi kita berjuang untuk tetap bekerja maksimal sampai pintu waktu lab Prostho-Konser dah bener-bener mengusir kita.

Di akhir hari, biasanya kita sempatkan berkumpul untuk sharing tentang suka duka kita hari itu, kemudian mengeluh bersama, tertawa bersama, saling menguatkan, dan terkadang diakhiri dengan makan bersama, karena perjuangan seharian itu terkadang membuat kita lupa makan. Padahal lab tedahulu sering banget kita makan siang bareng di kantin. Aku n Eli yang gak modal suka nebeng nitil makanan Pipit, Gita n makcik Ijan, hehehe. Viva air putih ya El, hohoho..

Aku merasa beruntung berada di kelompok kita ini, kelompok pengecut, hehehe yo wis ben!! Saling bantu. Makasih banget buat Pitheng yang udah ngasih aku pasien GTL n sharing pasien PSA, makasih juga Eli karena mengenalkan dengan pasien GTC yang ramah dan sangat sabar menunggu giliran. Sharing pasien antar aku n Gita, antar Pipit n Eli, Eli n Gita, Gita n mb Ita, aku n Eli, dan juga dengan kelompok lain. Semua berputar, erat.

Makasih juga buat temen2 yang udah pernah bantu aku buat klamer lah, ngadukin alginat lah, sucking saliva pasien lah, mbagi glove lah, dan semua hal kecil lainnya yang bagiku artinya sangat gak kecil.

Jadi sekali lagi aku mau bilang :
“ Hidup di kage tuh sangat gka gampang, tapi dipermudah karena keberadaan kalian teman-temanku. “

Selepas ini semua, semoga kita bisa tertawa mengingat lika-liku perjuangan kita, hal menyenangkan bahkan yang menyedihkan.





Minggu, 02 Agustus 2009

Agustus itu merdeka


Wah, bulan Agustus dah datang. Warna merah putih mulai dipajang dimana mana.

Euforia menyambut kemerdekaan bangsa kita.

Aku jadi teringat 1 tahun yang lalu, tepat tanggal 17 Agustus 2008, hari dimana aku AKHIRNYA diijinin keluar dari rumah sakit, setelah 2 minggu aku terkukung akibat sakit komplikasiku. Typus, DBD, hepatitis A. 

Sarapan pagi dikala itu terasa lebih enak dan yang tambah seru yaitu tema snacknya, semua bernuansa kemerdekaan. Puding warna merah(pink)-putih n kue roll coklat dengan tancepan bendera merah putih. Bagian dapurnya punya sense. Pas banget lah.





Aku merdeka!

(Hehe, ga deng, aku juga masih harus istirahat total di rumah selama 2 minggu).