Senin, 19 Juli 2010

My 1st blog, my memories


Berjalan jalan di dunia maya, belok kanan klik kiri, open ini dan itu n tibalah di blogku yang pertama kali, blog di friendster (fs).

Dulu jaman fs menjamur, banyak yang ngeblog n itu menular padaku. Beberapa contohnya ada blog christ, pipit, mami, nanan, dll. Seneng baca cerita punya teman-teman, berbagi derita n bahagia, berbagi cerita cerita polos saat itu.

Dan ada juga blogQ yang dulu aku beri nama metamorfosa.

Aku baca habis semua cerita di dalamnya. Gaya tulisanku dulu masih santai dan ringan. Isinya bercerita tentang kehidupanku saat itu, tentang kage, tentang pertemanan, tentang cinta lama, dan tentang keluarga. Ada tulisan yang pendek, ada tulisan yang kereta api, n ada kalanya juga jadi pujangga. Emosi n kenangan saat itu menyapaku saat aku membaca tulisan demi tulisan. Tersentuh saat membaca tanggapan balik dari teman2ku.

Ternyata memori tulisan digital itu masih ada dan tersimpan rapi.

Minggu, 18 Juli 2010

Cinta yang pernah ada di bumi


Sekian ratus tahun yang lalu...
Di malam yang sunyi, di dalam rumah sederhana yang tidak seberapa luasnya, seorang istri tengah menunggu kepulangan suaminya. Tak biasanya sang suami pulang larut malam. Sang istri bingung.... hari sudah larut dan ia sudah sangat kelelahan dan mengantuk. Namun, tak terlintas sedikitpun dalam benaknya untuk segera tidur dan terlelap di tempat tidur suaminya. Dengan setia ia ingin tetap menunggu. Namun, rasa ngantuk semakin menjadi-jadi dan Sang suami tercinta belum juga datang.

Tak berapa lama kemudian....
seorang laki-laki yang sangat berwibawa lagi luhur budinya tiba di rumahnya yang sederhana.
Laki-laki ini adalah suami dari sang istri tersebut.
Malam ini beliau pulang lebih lambat dari biasanya, kelelahan dan penat sangat terasa.
Namun, ketika akan mengetuk pintu, terpikir olehnya Sang istri yang tengah terlelap tidur. Ah, sungguh ia tak ingin membangunkannya. Tanpa pikir panjang, ia tak jadi mengetuk pintu dan seketika itu juga menggelar sorbanyya di depan pintu dan berbaring diatasnya.
Dengan kelembutan hati yang tak ingin membangunkan istri terkasihnya, Sang suami lebih memilih tidur di luar rumah, di depan pintu, dengan udara malam yang dingin melilit, hanya beralaskan selembar sorban tipis.
Penat dan lelah beraktifitas seharian, dingin malam yang menggigit tulang ia hadapi,
karena tak ingin membangunkan istri tercinta. Subhanallah...

Dan ternyata, di dalam rumah..
persis dibalik pintu tempat sang suami menggelar sorban dan berbaring diatasnya,
Sang istri masih menunggu, hingga terlelap dan bersandar sang istri di balik pintu.
Tak terlintas sedikitpun dalam pikirinnya UNtuk berbaring di tempat tidur, sementara suaminya belum juga pulang.
Namun, karena khawatir tidak mendengar ketukan pintu Sang suami ketika pulang karena rasa kantuk yang tak tertahan , ia memutuskan tuk menunggu Sang suami di depan pintu dari dalam rumahnya.

Malam itu, tanpa saling mengetahui, sepasang suami istri tersebut tertidur berdampingan di kedua sisi pintu rumah mereka yang sederhana, karena kasih dan rasa hormat terhadap pasangan. Sang Istri rela mengorbankan diri terlelap di pintu demi kesetiaan serta hormat pada Sang suam,i dan Sang suami mengorbankan diri tidur di pintu demi rasa kasih dan kelembutan pada Sang istri.

dan Nun jauh di langit....
ratusan ribu malaikat pun bertasbih.
menyaksikan kedua sejoli tersebut.

SUBHANALLAH WABIHAMDIH

betapa suci dan mulia rasa cinta kasih yang mereka bina
terlukis indah dalam ukiran akhlak yang begitu mempesona.
saling mengasihi, saling mencintai, saling menyayangi dan saling menghormati.

Tahukah Anda siapa mereka?

Sang suami adalah Muhammad bin Abdullah, Rasulullah SAW dan Sang istri adalah Sayyidatuna Aisyah RA binti Abu Bakar As-Sidiq.
Merekalah sepasang kekasih teladan, suami istri dambaan, dan merekalah pemimpin para manusia, laki-laki dan perempuan di dunia dan akhirat.


Forward from : MAJELIS RATIB DAN MAULID HABIB ABU BAKAR BIN ALWI ALHABSY
Shared By Catatan Catatan Islami Pages

Jumat, 16 Juli 2010

Asimilasi aku dan kamu


Emang bener kata orang "dua-orang-yang bersama-jadi-makin-mirip". Terbukti kebiasaanku n Dewa, pacarku, saling mempengaruhi. Mulai dari kebiasaan yang positif (makan sayur) mpe kebiasaan yang gak penting.

1. Kebiasaan makan sayur. Dulu aku jarang makan sayur, paling timun klo pas makanannya ada lalapannya, n klo di rumah sebatas bayam. Tapi krn pasanganku agak kambing, jadi makan sayuran juga deh. Mulai dari kemangi, selada, bahkan klo tiap makan diusahain selalu mesen sayur juga, favoritku ca kangkung.
2. Pikir ulang klo makan ati. Pacarku suka agak mual klo makan ati, karena bntuknya, rasanya dll. Jadinya kepengaruh klo makan ati, jadi lebih milih2.
3. Mi kuning better than bihun. Klo makan di mie jawa, dia selalu mesen mie kuninghaja, n aku mie campur. Akhirnya aku sekarang jadi kepengaruh juga mesen mie kuning aja, sebab klo dipikir2 mie kuning lebih gendut luas penampangnya jadi lebih berasa n lebih kenyaaang.
4. Pedas, cabe, sambel. Dia biasanya klo makan gak pake itu, kalopun pake cuma 1 tetes, atau nyolek dikit banget, itupun udah keringetan. Hahaha. Nha tapi semenjak ma aku, kadang2 diem2 aku masukin sambel ke kuah baksonya, dll. Akhirnya dia ada sedikit peningkatan lah dalam masalah sambel pedes. Sip!
5. Makan ikan dulu agak merepotkan. Sekarang makan ikan itu penting. Dia doyan banget makan ikan. Aku makan ikan klo ada acara makan seafood aja, itupun makan ikan yg gradenya tinggi (cuih), kayak gurame. Jadi dulu sehari-hari ga makan ikan, tapi berkat dia klo makan di warung biasa, aku juga kadang makan bawal n nila. Sama-sama punya insang kan.
6. Jalur pulang kampusku-kos. Awalnya klo dari kampus pulang ke kos, aku lewat jalan besar, walaupun ada beberapa polisi tidur. Tapi sekarang jalurku berubah niru pacarku klo lagi nganter pulang aku, yaitu lewat jalan kecil tapi gak ada polisi tidurnya.

Yah, itu sedikit dari mungkin banyak kebiasaan kami, dan mungkin masih ada yang belum aku sadari. Tapi ternyata kebiasaaan makan itu yang paling banyak terjadi asimilasi.


NB : Whuaaa ga sengaja post ini kehapus, jadinya repost deh,, gapapalah. Post ini aslinya ditulis Rabu, 23 Juni 2010; 8:28 AM

Apa balasan SMS mereka?

Akhir-akhir ini sering nongkrong di kaskus, esp @lounge. Ada salah satu thread yang membahas balasan sms dari orang tua masing2 saat anaknya mengirimkan sms yang berisi : aku sayang bapak/ibu.

Yang menarik adalah jawaban orang tua itu sendiri. Ada orang tua yang serius menanggapi dengan membalas kata sayang, tapi lebih banyak juga yang malah berbalik curiga dengan pernyataan sang anak, dikira lagi butuh uang gitu (hahaha), atau habis nglakuin kesalahan n mau ngaku dosa. Ada orang tua yang "dingin", dan orang tua yang gak nyambung (ups,,he). Paling kasian kalau ortunya malah gak mbalas sms.

Anak : "Aku sayang bapak / ibu"

Orang tua :
- Uang bulananmu kurang ya?
- Kamu sakit dek?
- Mau beli apa lagi?
- Tumben
- Ok, jangan lupa jemuran diangkat
- Jgn lupa cuci motor
- Mami juga tahu kok sayang, love you
- Udh solat belom kamu ??
- Lu ada maunya baru sms/telp , payah lu.
- Ulang tahun mama kan dah lewat
- Lagi sakit ya nak...??
- Kamu pulang malam lagi yaa?
- OK
- Stres po piye kwe kui!
- I love u too
- Salah kirim ya?
- Apaan nih maksud nya ??
- Oo mo minta duit ato mo ksi hdiah nih ??
- Ada apa ko pake sayang" papa mama, buknnya dari dlu kmu sayang?
- KAMU DIMANA??? ADA APA?? MAMAH PANGGILIN AMBULANCE YA??? SEKALIAN MASUKIN RUMAH SAKIT JIWA YA???
- Kamu lagi nglindur y di siang bolong bgini
- Mama dikamar...ngapain kamu sms2 segala..ngabis2in pulsa aja
- Dhemat thu uang bulanan...


Jawaban dari para orang tua tadi pastilah memancing kegelian. Tapi kalau ditilik lebih jauh, sebenarnya ada alasannya. Kebiasaan orang Indonesia adalah tidak mengungkapkan sayang kepada orang tua kecuali ada event khusus seperti perayaan ulang tahun, idul adha, atau pernikahan. Jadi kalau kata sayang itu diucapkan secara tiba-tiba, yang ada malah rasa tidak percaya dan canggung. Padahal kalau kita lihat film2 luar negeri, adegan saat orang tua mengantar anaknya tidur, pada akhirnya mereka akan saling mengatakan sayang dan kemudian berpelukan atau berciuman. Walau hanya adegan film tapi cukup menggambarkan kebiasaaan mereka yang belum dimiliki oleh kita.

Hmm, aku sendiri ga mencoba untuk ikut experiment itu tapi aku yakin bapak bakal bales, "Bapak juga sayang ma Andin"


NB : Saat lagi nulis post ini kok kebetulan bapakQ telpon aku, wah pas banget. Subhanalloh ^^

Sabtu, 10 Juli 2010

French Toast (Recipe)

Pertama kenalan ma makanan ini, pas sarapan di hotel. Wah bisa ngambil banyak banget. Toppingnya juga macem2, ada gula halus, madu, coklat, sirup, selai, susu kental manis, dll. Bahagia deh makannya.

Bahan:
3 butir telur ayam
250 ml susu segar (UHT plain)
75 g gula pasir
sdt vanili bubuk
sdt garam
4 potong roti manis/tawar setebal 2 cm

Topping:
gula halus/madu/coklat/sirup/selai/susu kental manis (sesuai selera)

Cara membuat:

  • Kocok telur hingga berbuih.
  • Aduk susu, gula, vanili dan garam hingga gula larut.
  • Campur dengan telur hingga rata.
  • Rendam irisan roti dengan adonan telur hingga basah.
  • Olesi teflon dengan mentega, goreng roti tersebut sampai coklat keemasan.
  • Kalau punya oven bisa dilanjutin dg memanggan selama 30 menit hingga permukaan roti agak kering.
  • Angkat, sajikan dengan toppingnya.


---------------------------------------------------------------------
Update : 02.08.2010

Mumpung di Semarang nih, akses kompor gampang jadinya aku memutuskan untuk membuat french toast. Bla da lah, hasilnya sungguh di luar dugaan. Gosong. Aneh kayak belum matang. Kalau di evaluasi sih, mungkin karena roti yang kupake kurang tebal, adonannya terlalu banyak di roti , gak pake oven. Hmmfh, mengecewakan.

Sup Jagung Telur (Recipe)

Bahan:
Ayam (rebus dalam air mendidih setelah matang potong dadu)
1 buah jagung, dipipil
1 liter air
½ sdt merica bubuk
¼ sdt pala bubuk
2 butir telur ayam
2 sdt tepung jagung (maizena) larutkan dengan 100 ml air
1/2 bawang bombay cincang halus
kaldu ayam
kacang polong, wortel (tambahan)
Garam secukupnya
Minyak untuk menumis

Bumbu halus:
3 siung bawang merah
3 siung bawang putih

Cara memasak:

1. Rebus jagung pipilan dalam 200 ml air. diamkan diatas kompor dengan api kecil
2. Dalam wajan lain, tumis bawang putih dan bawang merah yang sudah dihaluskan sampe wangi, lalu masukan pala dan merica lalu masukan ayam yang sudah di iris, wortel dan polong.
3. Setelah daging ayam putih, masukan air biarkan sampai mendidih, lalu masukan jagung dan biarkan sampai daging ayam dan jagung empuk (sekitar 15-20 menit), masukkan juga tambahan lainnya seperti kacang polong dan wortel
4. Kocok lepas telur ayam, lalu masukan sambil di aduk biarkan mendidih sebentar, lalu masukan garam dan kaldu ayam.
5. Terakhir masukan larutan maizena sambil diaduk dan biarkan sampe sup mengental. Angkat dan sajikan segera.

Minggu, 04 Juli 2010

Shocking Mssge

" Mbak, aku di rumah sakit panti rapih,,demam thyphoid. "

Balesan sms dari pasien orthoku ini membuyarkan semua rencanaku. Rencana yang emang ga matang n mendadak.
-0-

Siklus inhal dah mulai dimasuki, dimana gak ada jadwal jadwal yang pasti lagi, bingung cari pasien, bingung mau inhal lab apa, dan lebih bingung karena sekarang semua harus "sendiri".

Bulan ini ada evaluasi ortho, yang dimana cuma diadakan 4 bulan sekali. Sebenarnya awalnya aku ada niat untuk ikutan evaluasi kali ini, walaupun masih banyak ketidaksiapan yang harus segera diselesaikan. Tapi ternyata setelah tanya2 koas yang pembimbingnya sama, mereka ternyata ga pada ikut evaluasi, dg alasan karena dokter evaluatornya drg.X yang sangat mempertimbangkan hasil perawatan, dan mereka gak pede jadinya. Dan klo dosenku, beliau minta semua laporan pasien sudah harus selesai, berbeda dg beberapa pembimbing yang lain yang minimal memberikan laporan pasien yang akan diajukan untuk ujian saja. Akhirnya karena kebimbangan dan kemalasanku, aku memutuskan untuk evaluasi yg berikutnya aja. Huff, hati jadi tenang karena tidak ada rasa dikejar-kejar.

Beberapa hari kemudian berbincanglah aku dg temanku. Ia bersemangat dan optimis, sifat yang sangat baik. Dia membeberkan kenapa sebaiknya evaluasi ortho secepatnya:
"Sekarang evaluasi dulu jadi bisa tau klo ada kekurangan apa, bisa diperbaiki dan ikut evaluasi selanjunya di bulan November. Tapi kalau baru ikut evaluasi November padahal tenyata masih kurang nilainya, kita harus memperbaiki lagi. Padahal keinginan lulus tahun ini, Desember (Amiin) "

Mendengar kebenaran dari kata-katanya, aku akhirnya memutuskan untuk ikut evaluasi ortho bulan ini. Masalah laporan bisa dikebut n difokuskan pada laporan pasien yang akan diujiankan aja. Apalagi ternyata keluargaku merencanakan liburan bersama dalam waktu yang lumayan panjang (10 hari) di bulan Oktober, jadi pinginnya setelah semua inhal selesai, aku gak harus stay di Jogja terus hanya karena harus kontrol ortho setiap hari Kamis.

Tapi ternyata halangan-halangan datang silih berganti.
1. Yang mau ujian harus seminar dulu. Ups, walo kaget tapi insya Alloh bisa lah.
2. Karena memutuskan ikut evalusi mendadak, pasien warisanku udah pulang ke Jakarta tanpa aku belum sempat mencetak keadaan terbaru dari giginya, padahal perkembangannya oke. Tapi karena ini pasien warisan yang maksimal pointnya cuma 5 dg hasil sebagus apapun, jadi bisalah aku memakai cetakan giginya yang ga uptodate, 3 minggu yang lalu sebelum dia pergi ke Jakarta.
3. Halangan terbesarku adalah saat aku mau mencetak pasien yang untuk ujianku, ternyata dia lagi rawat inap di RD karena thypus. Astaghfirullah. Kenapa aku ga nyetak dia dari dulu karena selain dia akhir2 ini sulit diminta untuk datang kontrol, aku juga ingin dia kucetak dalam keadaan yang lebih baik, makanya aku nunggu detik-detik terakhir perawatan biar hasilnya lebih maksimal.

Beberapa hari ini kuhabiskan waktu untuk ngejar mbuat laporan ortho. Kamar kos dah penuh sama model gigi n contoh laporan. Namun, SMS tadi membuyarkan semangatku, dan aku meragukan apakah akhirnya aku bisa ikut evaluasi bulan ini.

Ya Alloh, manusia hanya bisa berencana dan berusaha tapi pada akhirnya Engkaulah yang berkehendak.

Aku selalu mencoba berpikir positif, mungkin memang ini belum waktu yang tepat untukku. Setidaknya aku sudah membuat laporan sehingga besok menjadi lebih ringan. Atau Engkau menginginkan aku untuk jangan menyerah dan terus berusaha sampai batas hari evaluasi itu benar-benar terlewati.

Semoga apapun itu aku siap, amiin.

Nb : Pasienku tersayang, semoga cepat sembuh ya, dan jaga kesehatan. Aku sering kena typus klo makanannya ga bersih n kalau lagi kondisi badannya emang lagi gak fit. Sangat ga enak sakit klo ga berada di dekat keluarga. Aku insya Alloh akan segera menengokmu.