Sabtu, 05 November 2011

Kusapa Kamu Dengan Puisi

wahai matahari,
ceriamu menghangatkan hari ini,
semua tampak berkeliling di sekitarmu,
ikut merasakan silaumu,
terang benderangmu panas membakar.

wahai awan,
bergumpal gumpal di langit mega,
meneduhkan hatiku dan hati setiap orang,
tampak putih dan lembut,
namun ia memiliki petir dan guntur yang mengagetkan.

wahai angin,
kemana saja kamu,
aku ingin menerbangkan layangan,
tak bisa tanpamu,
terkadang kamu ada dan tiada,
tiupanmu terasa dan mampu menyemilirkan hatiku.

wahai sungai,
kemana kamu akan berhenti mengalir,
setiap jiwa mencarimu,
ingin meregukmu,
membutuhkanmu.

wahai batu,
keras nan kaku,
namun kaupun bisa hancur karena tetesan air,
menjadi kerikil bahkan debu,
tak bersisa.



"ada yang merasa?"

Published with Blogger-droid v1.7.4

Kamis, 03 November 2011

My 26th Birthday

Ini prosesi "surprise" dari teman2 residen tercintaku pada tgl 031111, di ruang SP.3, saat kuliah imunologi, yang tengah diampu sensei yang dulu pernah aku ceritain.

Dari kesemua foto yang diambil cikiren (tetap bukan nama sebenarnya), aku menemukan KENYATAAN yang menggelitik namun memprihatinkan :

"Kenapa tak ada senyum di wajahku saat terpotret".

Saat menerima kue - no smiling

Saat menyanyikan lagu selamat ulang tahun - senyum so so

Saat memotong kue - hey mana senyummu

Dan bahkan saat menyerahkan kue ke sensei - masih tanpa senyum

Padahal lihat! Orang di sekelilingku tampak tertawa, bertepuk tangan, tersenyum ke arahku. Bahkan ekspresi excited sensei sungguh kontras denganku. Maafkan aku teman-teman. Mungkin wajahku tidak menyenangkan. Bahkan di hari spesial ini wajahku tetap datar. Sungguh tidak cocok dengan judul blog ini - smilers never lose -

Dan untungnya ada satu foto,
hanya satu foto,
foto ini saja,
aku tersenyum,
(senyum karena tau difoto)


Nah klo senyum gini kan wajah galaknya hilang, n gak begitu kelihatan kalau udah berumur 26 tahun (teteeeep, narsiiis).

Terima kasih buat mbak irna, mbak irene, mbak juki, dek ricky, sherlie, dek ellen, mbak ema, mas surya, mas syafri, mbak anna, mbak ayu, mbak niar, mbak ria, mbak intan, n mbak eka yg lagi bergaul ma bule di bali. Kuenya lezat, untung gak berhasil ngasih tart bentuk pisang, pasti ntar banyak yang heran. Sensei juga terima kasih udah berpartisipasi, jangan lupa kado saya ya, nilai A.

Hehehe,,

Selasa, 01 November 2011

Sensasi Menerima "Amplop" Lagi

Hari ini saya gajian, teman-teman!! Alhamdulillah.

Oh ya buat yang belum tahu, saya udah bekerja lagi, yakni di "klinik dongeng" (bukan nama sebenarnya). Sebagai orang baru, saya ditempatkan di klinik baru pula, cukup terpencil.

Dan hari ini (1.11.11), mbak perawat menghampiri dan ngasih salah satu amplop dari beberapa banyak amplop putih panjang yang ada di genggamannya. Spontan aku ngira itu amplop undangan seminar, atau semacam pertemuan buat mbahas kasus-kasus diklinik, atau sejenisnya. Eh ternyata amplop berisi gemerisik uang kertas.


hanya ilustrasi, aslinya tdk segepok begitu

Dan apa perasaanku saat itu? Anehnya aku merasa malu. Malu karena aku akhirnya bisa menghasilkan uang sendiri lagi. Mungkin istilah "malu" ini terasa janggal, tapi biarkan saja aku menulis begitu.

Semoga perjalananku menggapai apex locator, endomotor, comporoller, dan bertubi-tubi alat yang nantinya akan muncul di kehidupan konservasi gigi, bisa teraih dan tentunya LUNAS.

Tambahan, abaikan :
- si amplop putih panjang itu bertuliskan : drg. Andine
Hmmm, kenapa pengucapan an-din bisa ditulis dengan an-din-ne? Orang juga sering salah nulis namaku jadi "andien" semenjak kemunculan penyanyi ternama Andien itu.