Published with Blogger-droid v1.7.4
Kehidupan baru sejatinya ada penampilan baru pula (teori dari mana tuh). Berlandaskan teori yang ga jelas ini, aku memutuskan mendapatkan penampilan baru.Satu hari setelah kuliah perdana, aku mengunjungi salon murah tempat aku biasa smoothing. Yup, penampilan baruku adalah meluruskan rambut tidak begitu lurus alias kusut. Hehehe.
Aku yang berencana datang siang hari malah molor di kos oranye, n jadilah aku datang ke salon spg (karena yang dateng banyak spgnya, kayaknya) udah sorean, satu setengah jam sebelum salon tutup. My bad. Jadilah aku dapet perlakuan kilat yang ekstrim. Satu pekerja di kanan, satu lagi di kiri. Dengan senjata sisir n catok, rambutku ditarik-tarik tanpa iba. N jadilah rambutku bagai lurus papan.
Semakin diperburuk, karena selama masa penantian 3 hari boleh dikeramas, "jambang"ku kena air karena wudhu. Rambutku mulai bermutasi.
Dan hari yang ditunggu tiba, hari keramas. Senang dan riang berharap setelah keramas ada perubahan yang lebih baik, termyata ooohhh,,
Hari berikutnya aku datang ke salon lagi buat ngrapiin rambut yang udah ga berbentuk, plus potong poni. Kesalahannya adalah jatuhnya poni ke jidat yang ga banget. Ohh, hari-hari ini kulewati dengan gaya menjepit poni ke atas. Aku memilih untuk memperlihatkan jidatku yang lapang dibanding tampak cupu dengan poni yang gak banget. Setiap pagi aku jg harus ngeroll rambut biar ada bentuk bervolumenya ga kayak papan luncur gini.
Hari demi hari, sedikit demi sedikit poniku bertambah sekian milimeter. Sudah agak layak untuk ditampilkan karena udah bisa dipolem sedikit, walo kadang tetep ada yang lari-lari.
Sekarang aku udah bisa berjalan di muka umum dengan mendangak lagi.