Senin, 12 September 2011

Akhirnya Menetes Juga

Hari Sabtu (100911) hari terakhir aku kerja di klinik hijau kuning. Aku berencana pulang cepet, jam 11 pasien udah distop. Selesai 'mengobati' pasien terakhir, aku berbincang dengan perawatku, dia memberiku boneka ngejreng, bebek oranye. Aku suka oranye!!! Katanya dia beli 2 boneka yang sama, satu buat dia, satu dikasih aku, "Semoga kalo lihat boneka ini ibu inget ma aku,". So sweet, terimakasih banyak Vina. Tak lama matanya mulai berkaca-kaca. Aku 'diam' saja n berusaha untuk ga larut dalam suasana the last kami. Untunglah kemudian sang OBku masuk ruangan n bergabung mengobrol n cukup merubah atmosfer.

Kami pindah ke ruang utama buat foto2. Oh ya sebelumnya, FOku yang ceria menyempatkan datang ke klinik (walau dia ga jatah jaga pagi hari itu), n memberiku boneka juga, marmut pink. Ada alasan di balik pemilihan boneka td. Katanya aku mirip marmut karena expresionless. Hehehe.

Terimakasih telah menjadi mitra, terimakasih telah menjadi teman, terimakasih telah menjadi keluargaku. I love U All. Mari saling mendoakan, agar kita menjadi lebih baik ke depannya. Amiin.





Aku ingin berpisah dengan melihat senyuman kalian, bukan dengan air mata karena pertemuan ini akan kuingat dengan senyuman pula.
-0-

Setelah berhasil menahan kesedihanku pas pamitan di klinik gigi hijau kuning, berangkat lah kami (aku dianter keluargaku) ke Jogja. Perjalanan yang diperkirakan sampe Jogja sore, tapi karena berangkatnya molor, akhirnya mpe jogja udah selepas magrib. Ya udah kami langsung ke hotel, ke kosnya besok pagi aja.Besok pagi hampir siang kami mpe di kos oranye. Barang yang di mobil diangkut ke kamarku di lantai 2. Setelah melihat kamarku yang mungil,tv yg udah dibawa berat2 dari semarang ga jadi ditinggal. Bapak memutuskan untuk jadi mbeliin monitor flat buat aku.

Tiga hari dua malam bersama keluargaku di Jogja, saat pamitan terasa berat. Apalagi melihat reaksi mbakku. Udah kutahan air mata biar ga menetes, aku cium keponakanku untuk menahan beratnya air mata yang udah terkumpul di sudut mataku. Aku segera berbalik badan dan menuju mobil cepat-cepat dan saat udah di mobil segera aku hilangkan bukti air di mataku itu. Namun ternyata bapak menghampiri aku ke mobil, bapak bilang klo mau beli tvnya sekarang aja. Keputusan yang tiba-tiba, mungkin bapak merasakan kesedihanku n berusaha lebih lama lagi bersama anaknya sebelum ditinggalkannya di Jogja. Hiks. Perjalanan di mobil berdua ma bapakku, air mata menetes tanpa suara. Aku cuma berharap bapak ga nengok ke aku saat itu, dan beliau juga berpura-pura tidak tahu. Situasi ini seperti saat di pagi hari tadi, ibarat aku adalah perawatku n bapakku adalah aku.

Pas di toko tv, mbakku juga bertanya, "Hari ini kamu mau ngapain aja?". Dia pasti takut aku kesepian n memastikan aku ada kegiatan sehingga bisa mengalihkan kesedihanku.

Di umurku yang sudah tidak begitu muda, ternyata aku bisa kembali menjadi anak yang bersedih saat ditinggalkan keluarga walaupun kota Jogja juga bukan kota yang asing bagiku. Aku berdoa untuk diriku dan keluargaku yang menyayangi aku.

Di hari itu, mataku sembab.

Published with Blogger-droid v1.7.4

Tidak ada komentar: