Anak kos, ya itu jabatanku sekarang. Ciri anak kos tu apa-apa harus sendiri, termasuk juga makan. Coba di rumah sendiri, ga perlu bingung-bingung kalo mo makan, tinggal buka tudung saji di meja makan. Ada deh 4 sehat 5 sempurna (lebay).
Tinggal di Jogja untk menimba ilmu keGigian, jauh dari rumah, jauh dari tudung saji yg tinggal dibuka kalo laper tadi. Mau ga mau harus keluar cari makan.
Di deket kosQ (kira-kira 50 langkah kakiku) ada warung makan, baru buka 4 bulan yang lalu. Penjualnya seorang ibu dengan dibantu kroni-kroninya.
Apa ada yang spesial?
Ada!
Selain harga yg tergolong sangat murah, sampe-sampe rasanya ibunya itu ga ngambil untung, cuma bermodal budi luhur memberi makan anak-anak kos yang kere. Yang spesial bagiku adalah ibu penjual ini bagaikan seorang "ibu" yang memperhatikan makan anaknya. Misalnya tadi pagi aku milih makanan tanpa pake sayur.
Ibunya bilang, "Lho kok ga pake sayur mbak."
Aku, 'Ga bu, kebetulan hari ini ga ada sayur yang saya suka."
"Lha mbak suka sayur apa?"
"Yang jipang itu bu"
"Oh, yawdah besok ibu buatkan."
Huhuhuhuhuhuhuhu,,,,,
So sweet bukan.
Anak kos jauh dari keluarga, kurang kasih sayang, jadi terharu dengan perhatian yang mengingatkan dengan kehangatan yang biasa didapat dari rumah.
Jadi,
makan enak, makan murah, penjual baik.
PUASSSSS....
(^^)Y
1 komentar:
pipit likes this
warung2 di daerah kos q masih pada tutup mpe minggu depan,,repot klo cari makan mesti kluar jauh..huhuw
Posting Komentar